Aplikasi PANTES Dukung Administrasi Desa
SUBANG-Pengelolaan administrasi di Pemerintah Desa perlu dimaksimalkan seiring dengan diterbitkannya UU Nomor 6 Tahun 2016 tentang Desa. Salah satu upaya untuk mendukung itu, suatu aplikasi Pelayanan Administrasi Terpadu Desa (Pantes) diluncurkan.
Subang, Dalam sepekan akhir Aplikasi yang dibuat Fakultas Ilmu Komputer Universitas Subang, ertujuan untuk membantu pihak Pemerintah Desa dalam mengelola keuangan desa, data penduduk, aset desa dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Subang, Ir Syarif Hidayat MT mengatakan, pemerintah pusat saat ini begitu memperhatikan desa dengan didukung oleh anggaran jumlahnya cukup besar. Dibutuhkan tata kelola yang benar agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan anggaran.
Selain itu, pelayanan di tingkat desa juga harus dimaksimalkan. Aplikasi tersebut menyediakan berbagai fitur aplikasi yang berkaitan dengan layanan masyarakat.
“Aplikasi tersebut sudah diimplementasikan di 10 desa sebagai pilot project dan akan ditindak lanjuti pada desa-desa lainnya,” ungkap Syarif kepada Pasundan Ekspres.
Saat ini, pengelolaan data itu masih diperuntukan bagi pemerintah desa saja. Ke depan, kata Syarif, akan ada semacam data berbasis web yang memuat informasi tentang desa se-Kabupaten Subang. “Tidak menutup kemungkinan nanti bisa terintegrasikan sampai ke tingkat kabupaten,” ujarnya.
Di samping penyedian aplikasi, sumber daya aparatur pemerintah desa pun perlu diberi pemahaman bagaimana cara mengopreasikan aplikasi tersebut. Hal itu merupakan tantangan juga agar aplikasi tersebut dapat dipergunakan oleh pemerintah desa.(ysp/vry)
Subang, Dalam sepekan akhir Aplikasi yang dibuat Fakultas Ilmu Komputer Universitas Subang, ertujuan untuk membantu pihak Pemerintah Desa dalam mengelola keuangan desa, data penduduk, aset desa dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Subang, Ir Syarif Hidayat MT mengatakan, pemerintah pusat saat ini begitu memperhatikan desa dengan didukung oleh anggaran jumlahnya cukup besar. Dibutuhkan tata kelola yang benar agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan anggaran.
Selain itu, pelayanan di tingkat desa juga harus dimaksimalkan. Aplikasi tersebut menyediakan berbagai fitur aplikasi yang berkaitan dengan layanan masyarakat.
“Aplikasi tersebut sudah diimplementasikan di 10 desa sebagai pilot project dan akan ditindak lanjuti pada desa-desa lainnya,” ungkap Syarif kepada Pasundan Ekspres.
Saat ini, pengelolaan data itu masih diperuntukan bagi pemerintah desa saja. Ke depan, kata Syarif, akan ada semacam data berbasis web yang memuat informasi tentang desa se-Kabupaten Subang. “Tidak menutup kemungkinan nanti bisa terintegrasikan sampai ke tingkat kabupaten,” ujarnya.
Di samping penyedian aplikasi, sumber daya aparatur pemerintah desa pun perlu diberi pemahaman bagaimana cara mengopreasikan aplikasi tersebut. Hal itu merupakan tantangan juga agar aplikasi tersebut dapat dipergunakan oleh pemerintah desa.(ysp/vry)
Komentar
Posting Komentar